Tuesday, April 16, 2019

Hubungan Hypofrontality dan Flow State


Apa itu hypofrontality?

Hypofrontality adalah sebuah kondisi dimana berkurangnya aliran darah ke bagian prefrontal cortex (bagian depan dari otak). Hypofrontality adalah gejala dari beberapa kondisi medis otak, seperti skizofrenia, gangguan kecemasan (ADHD), bipolar, dan depresi berat.

Apa pengaruh hypofrontality terhadap manusia? 

Salah satu fungsi dari prefrontal cortex adalah bertanggung jawab dalam persepsi waktu. Ketika kita mengalami hypofrontality sementara, kita kehilangan kemampuan untuk menilai masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Steven Kotler mengatakan: Kita masuk ke dalam kategori yang diistilahkan oleh para peneliti dengan "the deep now" (masa sekarang yang dalam) atau bahasa kerennya adalah "flow state".

Apa yang menyebabkan hypofrontality sementara?

Dikatakan bahwa "flow state" adalah sebuah keadaan yang diderita khusus oleh orang yang memiliki skizofrenia dan pecandu obat terlarang, tapi di awal tahun 2000 seorang peneliti bernama Aaron Dietrich sadar bahwa hypofrontality sementara merupakan dasar dari setiap "altered state" (kesadaran yang berbeda dari kesadaran normal manusia) — mulai dari mimpi, sampai ke keadaan sadar sepenuhnya karena pengaruh "psychedelic" dan segala keadaan diantara dua keadaan tersebut. Kadang kala "altered state" terjadi bersamaan dengan tidak aktifnya beberapa bagian dari otak. Sebagai contoh, ketika "dorsolateral prefrontal cortex" tidak aktif, perasaan minder dan kritik yang kadang ada di pikiran kita akan hilang. Hal ini akan menyebabkan rasa percaya diri dan kreativitas menjadi tinggi.

Kita sebenarnya sudah pernah mengalami "flow state" tanpa kita sadari. Misalnya ketika kita sedang bekerja atau bermain game dengan asyik, tiba-tiba tanpa terasa sudah beberapa jam berlalu. Itulah yang dinamakan dengan "flow state". Dalam keadaan "flow state" inilah, terjadi peleburan waktu dan performa kita cenderung meningkat berkali-kali lipat.